Asia-Pasifik Diserbu Puluhan Model Mobil Listrik

Perusahaan peneliti global Pike Research (PR) melaporkan, pada 2015 mendatang Asia-Pasifik akan diserbu puluhan model mobil listrik. Jumlahnya tidak sedikit, 1,4 juta unit dan akan tercipta dua pasar utama, yakni mobil listrik bertenaga baterai dan hibrida plug-in untuk pasar Jepang.
Salah satu pendorong utama terjadi lonjakkan populasi mobil listrik di kawasan Asia-Pasifik karena insentif yang diberikan oleh beberapa negara. Seperti China, berdasarkan penelitian PR, di kawasan ini akan tersedia 2,6 juta titik pusat pengisian baterai guna mendukung ruang gerak mobil listrik.

“Diterimanya kendaraan listrik (elecric vehicle/EV) dipicu dua hal. Pertama, kekhawatiran perubahan iklim dan dan kedua, karena harga minyak dunia. Begitu signifikannya penurunan emisi gas buang oleh EV membuat pemerintah pusat atau daerah di kawasan ini juga turut mempengaruhi,” ujar Andy Bae, analis senior PR.
Andy mencontohkan, saat ini Korea Selatan tengah menghadapi isyu lingkungan hidup yang serius. Pasalnya, sejak 2005 lalu Negeri Gingseng masuk dalam sepuluh peringkat teratas negara dengan populasi terbesar di dunia. Termasuk, negara penyumbang gas buang karbondioksida (CO2) ke atmosfir. Untuk itu, banyak negara yang punya target-target tertentu dalam menciptakan bumi yang ramah lingkungan.
Dari seluruh Asia Pasifik, menurut PR, China akan menjadi negara penyumbang terbesar sebagai kantung utama populasi mobil listrik. Negeri Tirai Bambu ini menyumbangkan 53 persen dari seluruh pasar mobil di Asia-Pasifik.